SMOKU, atau Sistem Maklumat Orang Kurang Upaya, adalah sistem yang dibangunkan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) Malaysia. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses pendaftaran dan pengurusan individu yang dikategorikan sebagai Orang Kurang Upaya (OKU). SMOKU menjadi wadah utama untuk menyimpan dan menguruskan data terkait OKU, mempermudah pengurusan kad OKU, serta mengintegrasikan pelabagai modul yang meliputi pendaftaran OKU, pemadanan kerja, dan kursus atau latihan yang sesuai .
Semakan SMOKU
Untuk membuat semakan melalui SMOKU, individu perlu mengakses laman web SMOKU di https://oku.jkm.gov.my/semakan_oku
Anda perlu memasukkan nombor kad pengenalan yang telah didaftarkan dengan JKM, dan melakukan pencarian. Sistem akan menampilkan maklumat terkini mengenai status pendaftaran OKU pengguna, serta informasi lain yang berkaitan dengan status dan hak OKU yang terdaftar.
Kelebihan Bantuan SMOKU
SMOKU menyediakan banyak manfaat bagi pengguna OKU, termasuk;
- kemudahan dalam memperoleh kad pengenalan OKU dan akses ke berbagai program intervensi, pendidikan, dan latihan yang dirancang khusus untuk memenuhi keperluan mereka.
- Kelebihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa individu OKU dapat mengakses semua layanan yang mereka perlukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan integrasi sosial.
- Sistem ini juga memudahkan kerajaan dalam merancang dan menyediakan layanan yang sesuai berdasarkan data yang terkumpul mengenai jumlah dan jenis kecacatan yang ada di kalangan OKU.
Nombor untuk Dihubungi
Untuk pertanyaan lebih lanjut atau bantuan berkaitan sistem SMOKU, individu boleh menghubungi Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia di:
- Alamat: No 55, Persiaran Perdana, Presint 4, 62100 Putrajaya, Malaysia.
- Emel: pro_jkm@jkm.gov.my
Selain itu, setiap negeri di Malaysia memiliki pejabat JKM sendiri yang dapat dihubungi untuk membantu dengan pertanyaan spesifik berdasarkan lokasi pengguna.
Dengan sistem seperti SMOKU, proses pendaftaran dan pengurusan OKU menjadi lebih teratur dan efisyen, memberikan banyak manfaat bagi komuniti OKU di Malaysia serta membantu dalam perancangan kebijakan dan layanan yang lebih inklusif.
